Sakit kepala cluster berbeda dari migrain, stres, serta sakit kepala
yang berhubungan dengan hormon dan bisa menjadi benar-benar menyakitkan.
Namun tenang saja, karena ada beberapa pilihan pengobatan dan bantuan
yang tersedia.
Kita semua pernah mengalami beberapa bentuk sakit
kepala. Mungkin kita terlalu banyak meminum kopi, kurang mengonsumsi
air, atau mengalami pilek setelah demam.
Namun sakit kepala
cluster lebih nyeri dibandingkan sakit kepala lainnya. Para penderita
wanita menggambarkan rasa sakitnya sebanding dengan rasa sakit saat
melahirkan, dan sekitar setengah dari penderitanya terpaksa berhenti
bekerja guna mencoba dan mengendalikan kondisi mereka.
Beberapa
penderita bahkan ingin melakukan bunuh diri. Karena begitu kuatnya rasa
sakit yang dialami, membuat sakit kepala ini mendapat julukan yang buruk
“sakit kepala bunuh diri”.
Apakah sakit kepala cluster itu?
Sakit
kepala cluster biasanya terasa lebih hebat pada satu sisi kepala, dan
berlangsung antara 15 menit sampai beberapa jam. Penyakit itu sering
membuat orang terbangun dari tidur dan penderita cenderung mengalami
3-12 serangan dalam satu episode. Satu dari seribu orang di Inggris baik
anak-anak dan orang dewasa sama-sama pernah mengalami rasa sakit begitu
parahnya, yang membuat mereka meratap atau mengerang kesakitan selama
serangan. Mereka juga terkadang membenturkan kepalanya ke dinding atau
mondar-mandir di dalam ruangan.
Sekitar 85 persen penderita
mengalami serangan episodik, yaitu saat mereka mengalami serangan selama
tiga sampai empat bulan dalam setahun. Namun 15 persen sisanya adalah
penderita kronis, yang mendapat serangan hampir setiap hari.
Apa sebabnya?
Sakit
kepala cluster tampaknya sering terjadi saat musim gugur, namun para
ahli kesehatan masih belum dapat memastikan mengapa terjadinya pada
bulan-bulan tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sakit kepala
cluster yang disebabkan oleh kelainan hipotalamus, bagian dari otak
yang menghubungkan sistem saraf dengan kelenjar tubuh.
Namun
bila migrain dan sakit kepala lainnya sering dapat dikaitkan dengan
penyebab yang spesifik, tidak demikian sakit kepala cluster. Tidak ada
penyebab khusus yang teridentifikasi dari penyakit tersebut.
Bagaimana mengatasinya?
Sakit
kepala cluster tidak mengancam nyawa penderitanya, dan dapat diredakan
dengan suntikan sumatriptan (sejenis obat penghilang nyeri), yang dapat
menghentikan rasa sakit dalam beberapa menit, atau dengan terapi
oksigen.
Namun, suntikan hanya dapat diberikan beberapa kali
dalam sehari, dan ketergantungan pada oksigen dapat membatasi penderita
untuk hanya dapat tinggal di rumah. Salah satu penderita, Val Hobbs,
terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena kondisinya. Dia mengatakan:
"Kami [penderita] harus berpikir terlebih dahulu, kami memastikan bahwa
kami memiliki obat-obatan, hal yang menyulitkan jika kami pergi ke luar
negeri."
"Kami hidup dalam ketakutan mengetahui bahwa serangan
tersebut suatu saat akan terjadi, namun kami tidak tahu kapan, di mana,
berapa lama, atau seberapa sering."
Diagnosis
Meskipun
dengan kondisi yang parah, salah satu tantangan terbesar bagi banyak
penderita adalah mendapat diagnosis lebih awal. Banyak yang mengeluh
bahwa dokter gagal untuk mengenali gambaran dari serangan menyakitkan
yang mereka alami, berpikir bahwa mereka menderita migrain dan menurut
Mike Pollock, ketua dari Organisation for the Understanding of Cluster
Headaches, tidak ada kesadaran yang cukup terhadap kondisi tersebut,
"Praktisi kesehatan berpikir bahwa itu hanya sakit kepala lainnya. Hal
yang dapat memakan waktu hingga empat tahun untuk mendiagnosisnya."
Nona
Hobbs mengalami serangan sejak berusia 10 tahun, namun tidak
terdiagnosis sampai dia berusia 51. "Selama bertahun-tahun saya
diberitahu bahwa itu adalah migrain pra-menstruasi, migrain setelah
melahirkan, migrain setelah menopause, sinusitis, atau septum yang
menyimpang," ungkapnya.
Akibatnya, banyak penderita bergantung
pada forum online seperti Ouch atau US-based Cluster Busters untuk
meminta saran dan dukungan moral.
Pengobatan masa depan
Kabar
baik bagi penderita adalah bahwa perawatan baru bisa dilakukan di dalam
pipa. Gamma-core, yang bekerja dengan cara merangsang sistem saraf,
saat ini sedang diuji dan dikembangkan guna mengukur efektivitasnya
dalam mengobati sakit kepala cluster dan menurut Mike, hasilnya sudah
sangat menjanjikan.
Jika berhasil, alat itu bisa memberikan
perubahan bagi kehidupan ribuan orang yang selama ini hidup dalam
kondisi yang sebelumnya tidak dapat disembuhkan, dan dianggap jauh lebih
murah dibandingkan suntikan sumatriptan. Sampai saat itu tiba, para
penderita disarankan untuk mencari bantuan dari dokter mereka, kunjungi
ahli saraf spesialis jika merasa tidak mendapatkan pengobatan yang
tepat, dan agar tidak merasa menderita sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar